Jumat, 20 Februari 2009

“Khutbah Terakhir Nabi Saw saat Haji Wada'”

"Ceramah di bawah ini merupakan kutipan hadits Nabi SAW, yakni khutbah Nabi Saw. beberapa hari sebelum ia menemui Kekasihnya (wafat), Allah Swt.. materi ceramah di atas merupakan intisari pengamalan ajaran Islam yang sering diabaikan orang. "Alhamdulillah. Kita memuji Dia dan memohon pertolongan-Nya. Kita beriman dan berserah diri kepada-Nya. Kita bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah. Yang Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Kita bersaksi juga bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejelekan diri kita dan keburukan amal kita. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, tidak seorangpun dapat menyesatkannya. Siapa yang disesatkan Allah tidak seorangpun dapat memberinya petunjuk.

Wahai manusia…
Akan nada di kalangan umat ini tiga puluh pendusta (yang mengaku sebagai nabi). Yang pertama di antara mereka adalah orang San’a dan orang Yamamah (Musaylamah).

Siapapun di antara kamu yang menemui Allah dengan membawa kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (kesaksian yang ikhlas dan tidak dicampuri selain itu) pastilah ia masuk surga.

Wahai manusia…
Yang mencemari akidah itu adalah kerakusan pada dunia, mengumpulkan dunia, bukan secara halal, dan bersenang-senang dengan harta yang haram. Termasuk akidah yang tercemar adalah kaum yang berbicara dengan perkataan orang-orang baik, tetapi berperilaku seperti perilaku para tiran.

Wahai manusia…
Siapa yang menghadap Allah dengan tidak membawa hal-hal tersebut sedikitpun, dan mengucapkan la ilaha illallaah, baginya surga. Siapa yang mengambil dunia dan meninggalkan akhirat baginya neraka.

Wahai manusia…
Siapa saja yang membantu permusuhan para penindas dan membantunya untuk melakukan penindasan, maka malaikat pencabut nyawa akan datang membawa berita kepadanya – ia mendapat laknat Allah, kekal di neraka, dan tempat kembali yang jelek.

Wahai manusia…
Siapa yang melangkahkan kaki kepada penguasa yang zalim untuk memenuhi kebutuhannya, ia akan menyertai penguasa itu di neraka. Siapa yang menunjuki kepada penguasa jalan untuk melakukan penindasan, ia akan dihimpunkan bersama Haman (penasihat Firaun). Ia, Haman, dan penguasa yang zalim itu akan mendapat siksa yang paling berat di neraka.

Siapa yang memuliakan pemilik dunia dan mencintainya karena ia mengharapkan dunianya, Allah murka kepadanya. Ia akan ditempatkan di neraka paling bawah bersama Qarun. Siapa yang membangun rumah hanya untuk kemegahan dan kesombongan, maka pada hari kiamat ia akan dibawa ke tujuh petala bumi; kemudian dibelenggu dengan api yang menyala di lehernya dan dilemparkan ke neraka.

Wahai manusia…
Siapa yang membayar upah buruhnya secara zalim (tidak membayar upahnya secara layak), Allah akan menghapuskan seluruh amal salehnya dan ia tidak akan mencium bau surga, padahal bau surga tercium dari jarak 500 tahun. Siapa yang mengkhianati tetangganya dengan sejengkal tanah saja, ia akan dibelenggu api sampai ke tujuh petala bumi sehingga ia dimasukkan ke neraka.

Wahai manusia…
Siapa yang menikahi seorang perempuan dengan harta yang halal, tetapi karena menginginkan kemegahan dan kesombongan, Allah tidak akan memberinya bekal kecuaali kehinaan dan kerendahan. Sesuai dengan kadar kesenangannya, Allah akan menyuruhnya berdiri di tepian jahanam dan kemudian jatuh ke dalamnya sejauh tujuh puluh kharif (ukuran panjang).

Siapa yang merampas mahar istrinya atau tidak membayarnya di sisi Allah, ia menjadi pezina. Allah akan berkata kepadanya di hari kiamat: “Aku menikahkan kamu kepada hamba-Ku dengan penjanjian-Ku. Engkau tidak memenuhi perjanjian itu.” Allah akan menagih hak istrinya dan bila ia tidak sanggup membayar dengan seluruh kebaikannya, ia dilemparkan ke neraka.

Siapa yang menyakiti tetangganya tanpa hak, Allah akan melarangnya mencium bau surga dan menempatkannya di neraka.Ketahuilah Allah akan meminta pertanggungjawaban atas hak tetanggamu. Siapa yang melalaikan hak tetangganya, ia bukan golongan kami. Siapa saja yang merendahkan orang miskin Muslim karena kemiskinannya dan memandang rendah kepadanya, ia sudah memandang rendah hak Allah. Ia akan terus menerus berada dalam kemurkaan Allah, sampai si miskin itu ridha kepadanya.

Siapa yang mampu berbuat maksiat dengan seorang perempuan, tetapi kemudian meninggalkannya karena takut kepada Allah, Allah mengharamkan neraka baginya dan memberinya kedamaian pada hari yang sangat mengerikan,dan Ia memasukkannya ke surga. Tetapi bila ia melakukan maksiat dengan perempuan itu, Allah mengharamkan surga baginya dan memasukkannya ke neraka.

Siapa yang memperoleh harta secara haram, Allah tidak akan menerima sedekah, pembebasan, haji dan umrahnya. Allah menuliskan dosa untuk setiap pahala dari perbuatannya itu. Dan perbekalan yang tinggal baginya setelah itu mengantarkannya ke neraka. Siapa yang meninggalkan harta yang haram (padahal ia sanggup memperolehnya) karena takut kepada Allah, ia akan selalu berada dalam kecintaan Allah dan kasih-Nya serta ia diperintahkan untuk memasuki surga.

wahai manusia...
Siapa yang menipu orang Islam dalam jual-belinya ia bukan umatku. Pada hari kiamat, ia akan digabungkan bersama orang-orang Yahudi. Ketahuilah, siapa yang menipu orang, ia bukan Muslim. Siapa yang menahan kebutuhan pokok dari tetangganya ketika memerlukannya, Allah akan menahan anugerahnya pada hari kiamat. Allah akan menyuruh ia meminta bantuan pada dirinya sendiri. Siapa yang meminta bantuan hanya pada dirinya saja, ia binasa. Allah tidak akan menerima alasan dari orang itu.

Siapa yang tidur dan dalam hatinya ada niat untuk mengkhianati (menipu) orang Islam, ia tidur dalam kemurkaan Allah. Ia memasuki waktu shubuh juga dalam kemurkaan Allah kecuali bila ia mati atau bertaubat. Jika ia mati dalam keadaan itu, maka ia mati bukan dalam agama Islam. Ketahuilah siapa yang mengkhianati (menipu) kami (umat Islam), ia bukan golongan kami.(Nabi saw. menyebutkan hal ini sebanyak 3 kali).

Sungguh jika kita introspeksi diri, rasanya tak ada walau "selubang" jarum, jalan menuju keselamatan "surga." Karena hampir tak ada dari kita yang tak rakus pada dunia, dan mengejar-ngejar harta, bahkan dengan segala cara)
jika kita kaya, kita menjadi majikan yang suka memeras keringat pembantu...tanpa mau tau apakah upah yang kita berikan layak menurut Allah?
kita sering mengabaikan tetangga, bahkan menyerobot tanah tetangga,tetangga kita tak pernah nyaman atas harta bendanya karena ulah kita...?
"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar